Saudara Sugiri, saya salut dengan minat anda, pada akhir tahun 2009 yang lalu, saya selama 1 minggu tinggal di Jamblang, orang-orang di sekitar klenteng juga cerita tentang kerja anda mendokumentasikan klenteng itu.
Yang Anda foto itu, hanya terpaut beberapa meter saja dari rumah mertua saya.
Anda mendokumentasikan Pecinan Jamblang, koq tidak me foto gerbang Pecinan yang ada di samping klenteng ????? ada lagi di sebelah sungai, tapi sudah tinggal reruntuhannya saja. Sayang.
kalo pemkab cirebon jeli kawasan pecinan jamblang harusnya direstorasi dijadikan kawasan wisata religi dan sejarah.. banyak bangunan bersejarah yg terbengkalai.. gak kalah bagus sama hoi an vietnam dan melaka malaysia.
Saudara Sugiri, saya salut dengan minat anda, pada akhir tahun 2009 yang lalu, saya selama 1 minggu tinggal di Jamblang, orang-orang di sekitar klenteng juga cerita tentang kerja anda mendokumentasikan klenteng itu.
ReplyDeleteYang Anda foto itu, hanya terpaut beberapa meter saja dari rumah mertua saya.
Salam,
Irawan R
Anda mendokumentasikan Pecinan Jamblang, koq tidak me foto gerbang Pecinan yang ada di samping klenteng ????? ada lagi di sebelah sungai, tapi sudah tinggal reruntuhannya saja. Sayang.
ReplyDeleteSalam,
Irawan R
Papan nama di pintu gerbang Klenteng Jamblang itu merupakan sumbangan dari leluhur rekan kita Steve Haryono.
ReplyDeletekalo pemkab cirebon jeli kawasan pecinan jamblang harusnya direstorasi dijadikan kawasan wisata religi dan sejarah.. banyak bangunan bersejarah yg terbengkalai.. gak kalah bagus sama hoi an vietnam dan melaka malaysia.
ReplyDelete